SNORKELING KE GILI KETAPANG … OHH INDAHNYA
Ke Gili
Ketapang?? Uda pernahlah , bahkan sampai 2 kali. Yang pertama, gara-gara
penasaran sama yag namanya pulau itu, aku bela-belakan safari ke Probolinggo
dan Situbondo selama 3 hari, dengan tujuan terakhir ke Pulau Gili Ketapang.
Sampai ke sana sekitar jam 15.30. kala itu aku tidak banyak tahu tentang pulau
ini, sampai di sana aku ditemani teman setiaku Nurul turun di dermaga. Tetapi
apa yang terjadi saudara, di sana dipenuhi dengan orang etnis Madura. Bisa jadi
mereka heran melihat kami, dengan menenteng kamera, dan baju yang beda. Aku dan Nurul mendadak baper. Menurutku pandangan mereka tak suka kan kedatangan kami.
Kami hanya berjalan beberapa meter saja dan kami memutuskan kembali. Ketika
naik kapal, di tengah lautan hujan sangat deras, dan penghuni kapal menjadi
dramatis, antara sedih, panik dan kuatir. Akankah kapal ini tenggelam dan
riwayat kami tamat, atau selamat. Do’a tentu saja kami rapalkan dengan segenap
jiwa sembari mengikuti intruksi sang nahkoda. Ketika angin ke kanan, kita coba
ke kiri dan begitulah seterusnya. Alhamdulillah kami mendarat di pelabuhan
tanjung tembaga dengan selamat.
Karena
masih penasaran, aku ke sana lagi. Kali ini ditemani mbak Devim. Arek Probolinggo
asli. Kami pergi ke sana pagi dengan ditemani muridnya mbak Devim. Kali ini
keadaan lebih kondusif. Muridnya mbak Devim pandai berbahasa Madura, jadi kami
serasa aman. Di waktu itulah saya lebih banyak mengksplore tempat ini. Tempat
ini meski banyak padat penduduk tetapi kami masih bisa menikmati pepohonan yang
tumbuh di atas karang. Pantai dengan angin yang sejuk. Dan bagiku Gili ini
istimewa, karena kadang kami bertemu dengan Gili yang panas seperti padang
pasir tandus, di sisi lain kami menemukan Gili yang sejuk dengan pepohonan
hijau. foto -foto bisa klik di sini https://www.facebook.com/wiwik.hafidzoh/media_set?set=a.10200306282119186&type=3
Nah ini
kali ketiga aku pergi ke sana, lantaran ada beberapa teman yang mengunggah foto
GIli Ketapang dengan sesuatu yang beda. Ada beberapa spot cantik dan konon
katanya ada di dalam lautan biotanya manakjubkan. Dulu memang ketika aku kesana
dari atas saja aku bisa melihat biota laut, perkiraan aku waktu itu alam
lautnya pasti indah. Dan ternyata benar, pulau ini menjadi surga snorkeling,
bahkan tidak terlalu dalam.
Karena
tidak punya alat snorkeling, kami memutuskan untuk menggunakan jasa agen wisata
yang ada di Gili Ketapang. Ketika turun di parkiran pelabuhan Tanjung Tembaga ,
kita di datangi beberapa orang dan ditawari untuk ikut agen wisata mereka. Kami
bertujuh memutuskan tidak ikut agen apapun, kecuali agen yang sudah diikuti
salah satu dari kami yang sudah pernah ke sini. Yup Adventure gili, namanya.
Jadi ketika orang-orang menawari kami, kami dengan mantab mengatakan sudah
booking. Setelah melakukan komunikasi dengan pemilik tour guide, kami dijemput
dan diajak ke sebuah warung. Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang sedang
menunggu. Kami juga diminta untuk menunggu sebentar. Ikut guide di sini tidak
ada batas minimal harus berapa orang, meskipun satu orang mereka akan tetap
melayani. Dari orang sedikit itu, setelah terkumpul banyak baru berangkat.
Kami
berangkat ke Gili naik kapal. Kapal itu seperti kapal nelayan yang berjalan
dengan menggunakan solar. Kami duduk bukan di dalam kapalnya, karena di dalam
sudah penuh barang, tetapi naik di deknya. Panas dong? Tidak juga karena di
atasny telah dipasang terpal untuk melindungi kita dari sinar matahari yang
menyengat di tengah kapal. Hanya menghabiskan waktu setengah jam kita bisa
sampai di pulau Gili. Di sana kami melihat ada banyak orang yang sudah
melakukan snorkeling. Kami diturun di pantai. Dan berjalan menuju camp Gili Adventura.
Di sana ternyata sudah ada beberapa camp dengan pemilik yang berbeda. Saya
merasakan betapa 4 tahun telah merubah segalanya.
Gili yang
sepi, kini banyak diminati para wisatawan. Dan di setiap camp ada spot foto
yang instragamable. Hanya dengan membayar 90k kita bisa menikmati keindahan
gili ketapang dengan pasirnya yang putih dan juga bisa snorkeling plus makan
siang gratis.
Setelah
sampai di camp kita tidak langsung melakukan snorkeling. Mereka meminta kami
untuk istirahat dulu. Duduk-duduk di atas gazebo yang terbuat dari bamboo,
sambil melepas lelah. Dan anehnya airnya jika kita ingin ke toilet air dingin
plus tawar. Bisa jadi mereka ambil air dari seberang karena memang di pulau
kecil ini hanya ada air laut. Tepat setelah sholat Dhuhur kami menuju pantai.
Kita menunggu giliran dari wisatawan sebelumnya.
Ketika
wisatawan itu sudah turun dari kapal, kami pun naik. Di kapal sudah tersedia
alat snorkeling. Pelampung dan juga kacamata. Kami briefing sebentar oleh guide
untuk keselamtan di laut. Hanya beberapa meter dari bibir pantai kami
diperbolehkan turun untuk melihat keindahan biota laut. Sebenarnya aku masih
ragu. Meski pakai pelampung aku tetap tak lihai berada di dalam laut. Terbukti
ketika awal menceburkan diri ke laut, aku seakan tenggelam dan terbawa arus.
Aku memegang roda yang menempel di kapal. Sedih juga sih. Bagaimana jika aku
terus begini. Tidak bisa snorkeling dong. Beruntung ada suami tercintah. Dia
memegang tanganku. Pelan-pelan kami menjauhi kapal. Kuncinya untuk menjaga
keseimbangan tubuh berada di air, tubuh tidak boleh diam. Kaki harus terus
digerak-gerakkan. Dan jika ingin bergerak ke arah lain, maka tangan ikut
digerakkan pula. Perlahan tapi pasti aku begitu menikmatinya. Aku gerakkan
kakiku, dan mulai memasukkan wajah ke laut untuk melihat biota yang ada di
dalamnya. Subhanallah indah. Karang, dan beberapa ikan yang berjalan ke sana ke
mari. Jadi meski tidak berenang kita tetap bisa loh snorkeling.
Di spot
lain yang tak jauh dari situ, guide menawarkan kami untuk diambil fotonya. Tak
tanggung-tanggung jika ingin foto maka kita akan ditenggelamkan di laut, dan
harus melepaskan pelampung. Ingin punya kenang-kenangan foto di bawah laut,
tetapi tantangannya besar. Dengan semangat dari akang, aku pun memberanikan
diri. 3 guide sudah siap eksekusi. Satu orang membuka pelampung dan dua orang
siap menenggelamkan kita ke laut. Ikuti intruksi, katanya. Jangan ambil nafas
selama 5 detik setelah hitungan ketiga. Mereka menghitung dan byuuuuur, aku
yang masih belum begitu siap, ketika ditenggelamkan ternyata di sana sudah ada
tukang fotonya, karena masih bingung, aku tak sempat berpose hanya memandang
tukang foto saja. Setelah beberapa detik aku langsung dinaikkan lagi ke atas
dan dipakaikan pelampungku kembali. Masya Allah ni hidung kemasukan air, haduh
rasanyaaa….
Puas di
spot ini, kami diminta naik kembali. Aku pikir permainan telah usai, ternyata
tidak. Kami dibawa ke spot yang lebih jauh lagi. Dan lebih bagus biotanya.
Tenaga kami sebenarnya sudah habis. Badan yang kami gerakkan telah mulai
menunjukkan sakitnya. Tetapi si akang bilang, uda di sini sekalian saja. Si
guide juga membebaskan kami, untuk tetap di atas kapal, atau turun untuk
berfoto ria. Karena katanya lebih bagus, aku pun turun untuk ikutan berfoto.
Dan memang spotnya lebih bagus, lebih banyak ikan badutnya atau kadang disebut
nemo seperti yang ada di tv.
Dan
ketika mencoba lihat di sekitarnya, spot ini biota lautnya lebih bagus daripada
spot yang pertama tadi. Sayang tenagaku sudah terkuras di spot yang pertama.
Tubuh mulai demo. Serasa kram. Bahkan ketika naik ke kapal kepala mulai
berkunang-kunang. Oh andai suatu saat bisa ke sini lagi, tenagaku akan aku
hemat untuk menikmati biota laut di spot kedua ini.
Alhamdullillah
hampir 2 jam kami terapung di laut. Saatnya kembali ke camp. Dan mengisi perut
yang sudah mulai keroncongan. Sesampai di camp sudah tersedia nasi di termos
dan ikan kembung bakar di Loyang dan juga sambal di atas cowek kecil. Fasilitas
makan kita boleh makan sepuasnya. Wow asyiknya, tapi ya gitu menunya hanya
nasi, ikan laut bakar dan sambal saja dan jika mau diberi kecap juga tersedia
di sana. kami makan dengan lahabnya, meski makanannya sederhana jika lapar dan
menunya hangat.. ehmm nikmat mana yang kau dustakan.
Habis
makan mandi. eits jangan lupa setelah mandi wajib bayar 4k loh ya hee…. Karena
untuk dapat airnya kan penuh perjuangan dan do’a heee… Sekitar jam 15.00 kami memutuskan untuk kembali. Tapi sebenarnya
jika kita mau lebih lama, pihak agen membolehkan, yang penting kapal terakhir
jam 16.30. tapi kalau mau menginap bolehkan?? Boleh, tiduran di camp.