Makam Peneleh; Keindahan sejarah yang terlupakan
Sejak
melihat foto-foto tempoe doeloe Surabaya yang salah satunya adalah makam
Peneleh, dan informasi dari teman kalau tentang makam itu, aku pun didera
penasaran akut. Aku ingin membuktikannya kekunoan makam itu.
Untuk
mencapai tempat ini tidak sulit. Dari tugu pahlawan pun tidak terlalu jauh.
Cukup cari jalan Peneleh
saja. Makam ini terletak di jalan Makam
Peneleh dekat dengan
puskesmas Peneleh. Kalau
naik bis kota mudah juga loh, dari terminal bungurasih cari bus Kota turun
Jembatan merah, lalu naik angkot jurusan keputih. turun di jalan peneleh deh!
Aku
melihat papan nama besar dengan bertuliskan makam Belanda peneleh, Dinas
pertamanan Daerah. Aku sedikit kaget juga, mengapa masuk pada dinas pertamanan.
Kalau berada pada bawahan pemerintah itu artinya makam ini sudah masuk cagar
budaya dan tentunya dirawat. Kami masuk melalui pintu gerbang yang sudah entah
umurnya. Yang pasti pintu gerbang hitam itu terlihat sudah renta, meski mencoba
untuk tetap berdiri pongah.
Baru
melewati pintu gerbang, seorang lelaki Chinese
menghampiri kami. Dia seakan menemukan mangsa empuk. Apalagi melihat kami
menenteng kamera, dan kawan kami membawa tripod, jadi seakan akan kami memang
berniat untu mengambil gambar di tempat ini.
“Bayar
10 ribu bertiga!” katanya.
Kami
sebenarnya enggan untuk membayarnya, bukan lantaran kami tak punya, tetapi ini
di luar prosedur. Tidak ada ketentuan resmi jika masuk makam ini harus
membayar.
Wah
bawa ginian segala, maka harusnya 50ribu. Kata lelaki itu dengan menatap tripod
temanku. Tanpa banyak kata, kukeluarkan uang 10ribu. Dan dia pun berlalu. Uang
itu sepertinya akan masuk kantong pribadinya, bukan untuk biaya perawatan makam
ini.
Kami
mulai menyusuri makam, dan tidak bisa dipungkiri, jika tujuan kami ke sini itu selain
untuk mengetahui sejarah masa lalu juga untuk melakukan pemotretan. Makam yang
bernama De Begraaf plaats Peneleh Soerabaja ini terhampar di atas rerumputan
hijau. Di bangun sejak tahun 1814 M, dengan luas sekitar 5,4 ha. Bangunan ini memang bagus, meski sudah mulai
renta, dan rusak karena di makam usia dan tidak ada perawatan, tetapi masih
menyisakan sisa-sisa eksotisme masa lalu.
Banyak hal yang bisa kita gali di
dalamnya. Detail ornamen berlanggam gothic dan doric, patung-patung berkarakter
Romawi (meskipun sebagian besar sudah tidak dalam kondisi utuh) hanyalah
sebagian kecil dari keindahan masa lalu yang masih bisa ditelusuri. Makam ini menjadi tempat yang penting dan
bersejarah bagi bangsa Belanda. banyak orang terkenal dan pejuang belanda yang
dimakamkan di sini, misalnya Pob De Perez, wakil ketua hindia belanda yang
diserahi jabatan komisaris pemerintahan. John Cornelis de with, Daniel Froncois
willwn Pieter pejabat pemerintahan Belanda dan lain sebagainya.
Dulu sebelum jembatan dibangun, satu-satunya
cara untuk mencapai tempat ini adalah dengan melewati sungai Kalimas. Karena itu biasanya jenazah dibawa secara masal,
sesampai di tepian jenazah akan diangkut menggunakan kereta kuda. semakin
banyak kuda yang digunakan maka kedudukan status sosial jenazah itu semakin tinggi. Jika jenazah
sudah sampai maka lonceng perunggu yang ada di pelabuhan kalimas dibunyikan.
dan para pelayat sudah siap-siap untuk memberikan penghormatan terakhir dan
melakukan pemakaman.
Sekilas
makam ini seperti makam orang china. Dengan satu makam membutuhkan tempat bisa
mencapai 2x1.5 m. bangunannya pun ada yang dari Marmer, ataupun besi. Bangunan
di atas makam itu terlihat kuat dan pongah. Di atas makam terdapat identitas
jenazah dan silsilahnya yang ditulis dalam
bahasa Belanda. Sayang, bangunan yang sebenarnya bagus ini ternyata tak dibarengi
dengan perawatan yang yang baik pula. Makam ini seakan tersisih dan tak
dihiraukan gitu saja. Banyak kambing-kambing yang sengaja merumput di sini,
sehingga jangan salah jika kadang di atas makam terdapat butiran hitam yang
berserakan dengan bau yang sedikit menyengat. Banyak sekali makam yang sudah
rusak, bahkan ada yang berlubang, sehingga membuat diri ini penasaran ingin
melihat di dalamnya.
Meski
begitu keindahan makam Peneleh masih tetap terbaca dengan jelas, bahkan tempat
ini juga bisanya dijadikan foto prewedding. Aduh aneh-aneh saja, foto prewed
kok di makam.